Belajar Bahasa Sunda dari Acara Golempang dan Rraos

Ada sebuah acara yang menarik yang sangat saya sukai dari sebuah TV lokal di Bandung yaitu acara Golempang yang disiarkan di Bandung TV dan acara Rraos yang disiarkan dari STV. Lalu mengapa saya sangat suka acara itu?
Alasannya sangat simple karena kedua acara tersebut adalah program acara yang memakai bahasa sunda. Dan tentunya yang paling saya sukainya adalah presenternya yang sangat fasih berbahasa sunda. Mungkin tidak aneh bagi kita yang orang sunda, yang setiap hari menggunkan bahasa sunda dalam pergaulan sehari-hari. Namun yang membuat saya tertarik adalah pembawaan dalam menyajikan acaranya. Kebetulan kedua presenter tersebut adalah seorang laki-laki. Acara golempang dibawakan oleh seorang bapak2 yang kalau dikira-kira umurnya sekitar 40 tahunan. Sedangkan acara Rraos seorang laki-laki yang berumur 25 tahunan.
Acara golempang adalah acara talkshow dan isinya mengenai acara kebudayaan sunda, dan sosial kemasyarakatan yang ada di Jawa Barat. Acara ini dibawakan dengan bahasa sunda yang menarik oleh si presenter, mungkin saya kira dia lulusan satra sunda. Kelihatan sekali dari gaya bicaranya yang tersusun rapi, seperti sudah diluar kepala. Bicaranya yang lemah lembut, halus, hati-hati merangkai kata yang diajukan untuk bintang tamunya. Walaupun terkadang ada salah satu bintang tamu atau nara sumber yang suka berbicara tidak halus dan terbilang kasar ketika menjawab pertanyaan, namun si presenter segera membenarkan dan menetralisir keadaan dengan membetulkan kata-katanya. Walaupun terkadang isi acara ini sangat berat menurut saya, namun tidak ada salahnya kita menonton acara ini untuk mengetahui informasi-informasi yang ada di Jawa Barat dan khususnya informasi yang ada di Bandung.
Sedangkan acara Rraos adalah acara kuliner disertai jalan-jalan sambil mencari tempat-tempat makanan yang enak disekitar kota Bandung. Seperti mirip acaranya Pa Bondan Winarno dengan Wisata Kulinernya. Yang saya suka dari acara ini adalah ketika dalam membawakan acaranya dengan bahasa sunda juga, seperti halnya acara Golempang. Namun yang lebih menarik lagi adalah presenternya yang masih muda bisa dengan fasih berbahasa sunda, dan dibawakan dengan santai tidak terlalu serius pula. Walaupun kata-katanya tidak seberat acara Golempang, namun menurut saya sudah cukup presenter Rraos ini membawakan acaranya dalam bahasa sunda sehari-hari dengan halus dan lemah lembut. Sehingga tidak terdengar kasar oleh si penonton. Karena untuk kalangan anak muda di Bandung kalau bahasa sunda yang halus dan lemah lembut itu sulit sekali dijadikan suatu kebiasaan dalam kehidupan sehari-hari. Makanya saya salut untuk acara ini yang bisa berbeda dengan acara TV lokal yang lain, dengan menampilkan acara kuliner yang berbahasa sunda.
Sepertinya mudah sekali berbicara bahasa sunda itu, namun dalam prakteknya sangat sulit sekali, apalagi untuk berbicara di acara Televisi. Kita harus jeli merangkai kata supaya ketika kita berbicara tidak terdengar kasar dan tidak seperti berbicara seperti halnya kita mengobrol dengan teman kita. Maka saya pun sering melihat acara Televisi ini sebagai bahan pelajaran saya guna menambah kosakata bahasa sunda saya.
Kita sebagai orang sunda diharuskan bisa berbasa sunda yang merupakan bahasa ibu kita. Namun bahasa sunda yang seperti apakah yang harus kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari kita? karena tentuya bahasa yang biasa kita gunakan adalah bahasa sunda yang seadanya yang biasa kita pakai dalam bergaul. Sedangkan bahasa yang sangat baku sesuai dengan bahasa sunda yang sudah kita pelajari semenjak SD sampai SMP, sangatlah sulit untuk diaplikasi dalam kehidupan sehari-hari. Untuk menjawab pertanyaan tersebut, tanyalah kepada orang tua kita. Tentunya mereka lebih paham dan mengetahui bahasa sunda yang seperti apa yang harus kita pakai dalam kehidupan kita sehari-hari.
Bahasa sunda yang kita pakai dalam pergaulan kita tentunya sangatlah mudah dan sederhana. Namun apakah sama ketika kita berbicara dengan orang yang lebih tua dan dewasa dari kita, tentunya akan sangat berbeda. Kita akan berbicara dengan halus dan lemah lembut kalau berbicara dengan orang yang lebih tua.
Maka tak ada salahnya kita belajar bahasa sunda dengan benar dan baik. Halus, lembut serta tidak kasar. Mencoba dari sekarang dan mempraktekannya dalam kehidupan sehari-hari. Sangat sulit memang untuk awalnya, namun kalau sudah menjadi suatu kebiasaan akan mudah jadinya. Karena kata orang sunda mah “Hade goreng tuh kubasa” (baik buruk itu pakai bahasa).
Yuu..ahhh…saatnya kita gunakan dan budayakan bahasa sunda dalam kehidupan kita sehari-hari. Siapa lagi kalo bukan kita sebagai generasi muda yang melestarikannya.

_harrys_