About

Selasa, 22 Februari 2011

DIAM DALAM MALU

Rasanya mungkin seperti jam dinding yang mati, diam tidak terdengar bunyi berdetak. Hanya tatapan mata yang saling bergantian memandang satu sama lain. Saling mencuri-curi pandang, walaupun hanya sedetik saja. Namun semuanya terasa indah dalam sebuah sikap malu yang selalu diam.

Tak ada saling sapa, tak ada obrolan yang membuat hati bertanya tentang cerita cinta yang katanya indah untuk diungkapkan. Semuanya bisu ketika hati dan perasaan bertemu dalam sebuah waktu. Detik-kedetik, menit- kemenit, bahkan dari jam-kejam terasa bisu, memendam sesuatu dalam hati kita masing-masing.

Ingin rasanya hati ini bercerita tentang semua kerancuan hati yang selama ini kita pendam. Namun tetap saja kebisuan itu terus menghampiri kita. Dari awal sampai akhir kita hanya mencoba menerka isyarat kepada sebuah cinta yang ada pada hati kita masing-masing.

Mencoba membaur dengan perasaan yang lain ditemani dengan gelak tawanya, hanya untuk mengusir kekeluan lidah. Sekian lamanya hati ini berdegup menunggu sebuah pertanyaan dan jawaban, namun tetap saja tidak ada sebuah pertanyaan dan jawaban yang terlontar.

Hari itupun kita lalui tanpa ada kesan sedikitpun. Hanya tatapan-tatapan dan senyuman-senyuman yang selalu menghiasi hari itu dengan sebuah cerita cinta yang masih tetap terpendam.

Ah sudahlah.!.ini lebih baik dari pada menghabiskan berjam-jam hanya untuk bercerita yang tidak pasti. Hanya akan membangun sebuah kebohongan yang semu. Andai saja rasa malu itu tak ada, mungkin kita pun akan seperti halnya orang lain yang sedang meminum anggur. Yang sibuk dengan ocehan kasarnya karena dilanda mabuk cinta.

Semoga rasa malu masih berada dalam diri kita. Sehingga kita bisa menjaga sebuah perasaan yang kita bina dengan mengharap ridhoNya. Dan semoga dengan rasa malu itu kita senantiasa terjaga dari hal-hal yang buruk. Amin.

2 komentar: