Belum lama ini sepenggal berita teknologi "mampir" di laman web Kompas mobile: Skype akan berintegrasi dengan HDTV. Berita singkat ini seolah membuka kotak Pandora "kemungkinan". Berjuta bahkan tak berbatas kemungkinan akan berlompatan keluar dan mengubah wajah peradaban.
Jika Skype bergabung dengan IPTV maka ruang keluarga di sebuah rumah akan berubah wajah. TV yang dulu hanya kita kenal sebagai kotak ajaib pembawa fantasi ke ruang pikiran kini akan semakin berkembang menjadi komoditas yang menimbulkan ketergantungan kronis.
TV akan menjadi alat komunikasi (video conference,voice over IP, pesan text,visualisasi image), pencari informasi (browsing), media program TV interaktif,peran konvensional (news,entertainment,movie), dan yang dahsyat adalah kita bisa menjadikan TV sebagai bioskop indie yang menayangkan film,feature, ataupun liputan kita sendiri untuk dinikmati orang banyak, minimal relasi atau teman terdaftar (friends list). Mari kita berkhayal: Sebuah TV flat ukuran 72 inchi berformat HDTV dengan set top box terintegrasi dan bandwith rumahtangga berukuran besar,webcam atau nanti malah mungkin lebih dikenal sebagai TV Cam (integrated), terpasang di ruang keluarga.
Display LCD dapat diseparasi/dibagi menjadi 4-8 layar PIP berukuran sekurangnya 18 inchi. Sambil menonton pertandingan MU versus Barca di Champions League kita saling berbagi komentar real time lewat fungsi chat dari jejaring sosial, kitapun masih di display yang sama dapat mengupdate status, membalas pesan, dan memberi ucapan selamat pada sahabat yang berulang tahun alias jarig. Sementara display lain kita gunakan untuk mencari data valid tentang Charles Puyol, Bojan, Messi dari Wikipedia, kita juga ingin tahu sejarah Old Trafford, atau letak kota Manchester, maka display akan menunjukkan posisinya melalui Google Maps dan peta digital satelit lainnya.
Display LCD dari TV kita yang lainnya dapat dimanfaatkan beragam, jika SMS-TV Gateway sudah ditanamkan di sistem TV kita maka satu layar lain dapat dipergunakan untu berSMS ria dengan siapa saja. Malah terbayang juga kondisi berikut: momen-momen penting seperti replay proses gol kita rekam, kita bubuhi komentar text dan juga sisipi komentar kita yang direkam TV cam dan kita broadcast lewat TV tube (versi masa depan You tube). Bagaimana hubungan TV dengan teknologi seluler ? Wah ini malah lebih dari baik-baik saja...yang pertama video dari ponsel dapat langsung dibroadcast ke TV tube dan "laporan pandangan mata" akan semakin beragam dan semakin luas cakupannya serta real time, tak ada waktu tunda.
Dunia semakin transparandan tidak ada temat bagi si pendusta dan si pendosa ! Wakakakakakak ! Teknologi mencari dan surveilans seperti yang ditawarkan Nokia lewat OVI system (Find Friends) akan membantu kita yang nongkrong terus di depan TV untuk memantau dari satelit posisi istri, suami, anak, ataupun calon gebetan (tentu sepersetujuannya). Bahkan jika kita memiliki kantor, asset properti, dan rumah yang banyak di berbagai tempat atau negara yang berbeda, maka sistem kamera CCTV digital yang terkoneksi dengan jaringan akan menampilkan data surveilans real time yang bisa kita tonton darimana saja. Lihat rumah dulu ah ! Lengkapi pula dengan sistem mikrokontrol yang bertindak sebagai remote control berbasis SMS atau web. Lihat dari TV,ketik perintah: matikan kulkas ! Huhuy, asyik bangetz.
Jika sistem jaringan informasi visual dan data telah menjadi infrastruktur kota maka kita akan dapat mengakses data real time kondisi jalan, stasiun, bandara, bahkan kalau mau naik kereta, kereta yang akan kita tumpangi sudah sampai dimana dan estimation time to arrivalnya jam berapa akan terpetakan berkat GPS ! Jalanan macet bisa dihindari dan yang lebih OK lagi adalah ketika kita mau belanja di supermarket seperti Carrefour kita tinggal nonton TV buka private connection dengan password yang secure, lihat-lihat belanjaan di lorong-lorong Carrefour dengan bantuan lokal camera yang terkoneksi ke jaringan, pilih-pilih barang dan buka di sebelah video daftar belanja dan daftar harga serta jumlah pieces yang tinggal kita centhang. Total belanja langsung terlihat dan bila kita setuju langsung didebet dari wallet digital/e-wallet (masa depan BCA internet banking dll).
Barang langsung dikirim ke rumah. Malah kalau kita punya kulkas seperti yang sudah dirilis LG, inventory belanjaan sudah diidentifikasi oleh sistem cerdas kulkasnya. Belanja jadi praktis dan sistem forecasting rumah tangga akan berjalan dengan lebih optimal.
Bagi mahasiswa kuliah juga cukup di rung tamu. Semua materi dapat ditayangkan di satu layar, dosen broadcast dirinya yang cuap-cuap, dan quiz interactive dan real time di layar 1 lagi. Pertanyaan langsung melalui videocall. Wuihhh asal terkoneksi semua jadi murah, mudah, dan tidak usah pake kendaraan. Jalanan sepi, masalah kemacetan pindah dari jalan raya ke jalur broadband,he3X.
TV dan sistem informasi komunitas akan terbentuk dengan sendirinya, konsep participatory appraisal dari masyarakat informasi akan berjalan secara mandiri. Bikin program terjadwal,terstruktur, isi dengan acara partisipasi deh.
Game on-line akan makin hidup dengan konsep semacam augmented reality: bayangkan game martial art dengan kita menshoot gerakan diri kita dan memanfaatkan sistem motion recognition untuk menggerakkan avatar di game, lalu kita tantang teman on-line untuk "berkelahi virtual". Tonjok-tonjokan tapi nggak sakit tuh...cuman sakit hati kalo kalah. Yang bonyok dan berdarah-darah adalah avatar kita di layar sebelah.
Lebih dahsyat kalau sistem Brain MAchine Interface yang dikembangkan Toshiba dan lab CGI STEI ITB uda sempurna....tinggal duduk di sofa bed dan semua yang diperintahkan pikiran akan berjalan tanpa butuh gerakan.
Kaki kita akan mengecil, tubuh menciut, dan kepala membesar ! Selamat datang alien cyber !
(dr.Tauhid NA)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar