About

Sabtu, 23 April 2011

Di BUS



Aku duduk di kursi ke dua dari belakang dekat dengan pintu keluar. Disebelahku seorang ibu2 sales marketing asuransi yang terus mengoceh tak karuan menawarkan jasanya. “ini loo pa, biar nanti hidup kita tenang maka kita harus berinvestasi untuk masa depan kita”. Kata si ibu dengan antusias. Sedangkan disebelah si Ibu itu seorang bapak2 sambil sesekali menganggukan kepalanya mendengarkan ocehan si Ibu itu. Dibelakang kursi saya adalah seorang kuli bangunan, para pedagang dan tukang parkir, sedang asyik ngobrol tentang kemenangan PERSIB yang kebetulan telah bertanding kemarin sore..Hidup PERSIBBBBBBBBB.
Di depan saya seorang wanita cantik berkerudung hitam kelihatan rapih dengan Blazernya, sedang sibuk olahraga jari dengan Beriberinya. Disebelahnya dua orang nenek tua sedang asyik berdzikir dalam tidurnya. Disebelah saya berdiri dua orang anak SMA sedang asyik menghapal rumus2 matematika dalam lamunannya. Kemudian didepannya seorang karyawan pabrik sedang sibuk mencerca kemacetan dengan sindiran2 kecilnya. Diseberang kursi saya, duduk pasangan suami isteri beserta anaknya yang masih kecil. Si ibu sambil memegang kantong plastik, mungkin siap2 jika suatu saat anaknya muntah. Sedangkan suaminya sedang bersms ria, seakan-akan tidak menghiraukan anaknya yang sudah mual2.hmmm. Didepannya dua orang ibu2 menor yang siap untuk menghabiskan uangnya untuk berbelanja, kedengaran dari obrolannya yang sedang mengurutkan bahan belanjaaannya. Dan disebelahnya duduk seorang mahasiswi, kelihatan dari buku tebal yang dibacanya..lalu tiba2 saja naik dua orang pedagang asongan, maka lengkaplah sudah bus ini. dan tentu saja masih banyak lagi orang2 yg ada di Bus ini, yg tidak mungkin aku ceritakan satu persatu. Ya iya dong karena aku bukan wartawan.hehee
Memang benar ya..Bus ini diisi oleh berbagai macam orang dengan berbagai profesinya. Aku rasa mereka memilih Bus ini ketimbang angkot karena ongkosnya yang murah. Cocoklah bagi kalangan ekonomi bawah mah. Selain itu dengan naik bus ini dirasa cukup cepat, karena ga ada ngetemnya tidak seperti halnya angkot. Walaupun terkadang kita harus menunggu kedatangannya dan harus berpegal-pegal ria karena saking penuhnya. Namun tetap saja Bus ini menjadi pilihan Utama buatku dan orang2 yang sudah terbiasa dengan minimnya sarana Bus ini.
Pokoknya terima kasihlah buat Bus Pangalengan-Bandung yang telah menemaniku beberapa tahun terakhir ini. I LOVE U FULL….

_kala itu_

Tidak ada komentar:

Posting Komentar