About

Senin, 14 Februari 2011

Air Mata Seorang Perempuan



Pernah suatu hari seorang teman saya menelepon, dengan terbata-bata dia bercerita tentang masalah yang sedang dialaminya. Berjam-jam kami lewati, sambil terdengar samar-samar isak tangis dibalik suaranya yang kecil. Saya pun mendengarkan luapan emosi dari setiap kata-kata yang keluar dari hatinya. Kata-kata motivasi ataupun nyanyian untuk sekedar menghiburnya kayanya tak kan pernah sanggup untuk mengembalikan keceriaannya. Sebenarnya hal sepele bagi saya, tapi bagi seorang anak perempuan yang baru pertama jatuh cinta adalah suatu kesedihan yang mendalam dan merupakan suatu masalah yang sangat besar baginya. Yaitu dia di putusin sama pacarnya. Hmmm…
Sering dan seringnya malahan keseringan rasanya saya mendengarkan isak tangis seorang taman di balik telepon ataupun yang langsung bercerita kepada saya. Betapa mudahnya seorang wanita meneteskan airmatanya. Bukan karena ada suatu masalah saja, akan tetapi ketika ada kebahagiaan pun pasti airmatanya akan menetes. Itulah seorang wanita yang sangat peka hatinya. Bahkan terlalu sensitif dan lembut perasaan yang ada didalam jiwanya. Beda sekali dengan seorang laki-laki yang sedikit kurang sensitif terhadap perasaan orang lain. Terkadang sangat lama untuk merasakan sebuah keadaan yang ada dihadapannya. Karena laki-laki pandai memendam suatu perasaan. Dia tidak akan menangis sebelum benar-benar hatinya hancur. Itulah bedanya laki-laki sama perempuan.
Andaikan setiap masalah dapat diselesaikan dengan tangisan airmata, maka dunia pun akan bergetar karena kerasnya tangisan dari semua manusia. Karena manusia tak lepas dari yang namanya masalah.
Ketahuilah hal yang terkuat yang ada pada wanita adalah airmatanya, sementara yang terlemah adalah hatinya. Dan ia bisa dibujuk untuk menerima segala sesuatu dengan cara meraih hatinya. (Yusuf Sibai)
~harrys~

Tidak ada komentar:

Posting Komentar