About

Senin, 14 Februari 2011

PEREMPUAN BERHELM PINK…





September 09 -. Pagi itu seperti biasanya tak ada yang spesial dari seorang mentari. Ia tetap terbit di timur dan tak pernah telat membangunkan para kuli bangunan yang ada didepan rumah bibiku di Bontang Kaltim.. kebetulan saat ini saya mencoba mencari pengalaman hidup saya disini. Dengan mengikuti jejak sepupu saya Hijrah dari Bandung ke Bontang.

Sebelum berangkat mengajar saya dan sepupu saya suka sarapan didepan rumah, sambil memanaskan motor dan meminum secangkir kopi susu.. mata pun tertuju pada mobil dan motor-motor yang berlalu-lalang. Saya mencoba fokus pada mobil yang tengah berhenti untuk menjemput karyawan tambang, kebetulan di Bontang banyak pekerja tambang. Karena untuk sampai ketempat tambang mereka butuh waktu 2jam sehingga pukul 6 mereka sudah harus berangkat.

Saya pun masih tetap asyik meminum kopi susu yang dari tadi saya pegang.. tatapan pun masih tetap kearah jalan, yang secara tidak langsung saya mesti menatapnya karena jarak rumah sama jalan raya ga da batas pagar jadi langsung kejalan raya. Namun pagi itu, ada yang membuat hati saya berdebar ketika ada seorang perempuan berjilbab dan memakai helm pink tiba-tiba memberikan satu tatapan yang penuh arti disertai dengan senyum simpul kepada saya.. saya pun menoleh kearah belakang, mungkin dia temannya sepupu saya sehingga dia menatap penuh kearah rumah ini. Namun setelah melihat kearah belakang, ternyata sepupu saya tidak ada dibelakang saya, mungkin dia sedang mengambil sepatunya kedalam. Dan sayapun bertanya–tanya dalam hati, siapakah permpuan itu.. mungkinkah kakaknya murid saya disekolah yang kebetulan kenal saya, ataukah teman sepupu saya. Ah gatahulah sudahlah saya akhiri tanda Tanya ini. Mungkin saja orang lain yang kebetulan pas melirik kearah saya, lagian dia kan dibonceng dan berjilbab, jadi secara langsung dia mengahdap kearah saya.. seorang yang berjilbab kalau naik motor, mereka duduknya menyamping. Sehingga wajahnya mengarah kearah samping bukan lurus kedepan.

Besoknya saya menjadi penasaran dengan sosok perempuan yang kemarin.. saya pun cepat-cepat duduk didepan rumah sambil seperti biasa sarapan pagi. Ga tahu mengapa perasaan ini jadi tak menentu deg-degan dibuatnya.. tatapan pun tertuju terus kejalan raya sambil mencari-cari, kedepan terus.. takut kehilangan tatapan perempuan yang berhelm Pinkk itu melintas begitu saja. Dan akhirnya perempuan itu pun melintas didepan saya dengan satu senyuman yang tak bisa saya gambarkan sambil terlihat malu-malu. Begitu pun saya terrmenung seperti sebuah patung diam tak bersuara, mata saya terus menatap perempuan itu sampai bayangannya hilang dari pelupuk mata saya. Namun saya tidak mau menyangka-nyangka terlebih dahulu, sebelum senyuman itu pasti untuk saya. Saya pun menengok kearah sepupu saya. Dan ternyata dia sedang asyik menghabiskan sarapannya, dan tak mungkin untuk melirik kearah jalan raya. Ohh ternyata memang senyuman itu untuk saya. Ah bahagia dan senangnya saya.. namun aku jadi semakin bertanya–tanya dalam hatiku.. Siapakah dia? Siapakah namanya? Dimanakah rumahnya?..ahhh semuanya menjadi tanda Tanya besar saya.

Oktober -. Hari-hari pun diisi dengan penuh semangat setiap hari, apalagi setiap pagi saya di kasih sarapan sebuah senyuman seorang perempuan cantik berhelm pink… wah benar-benar indahlah setiap hari yang kujalani sekarang. Walaupun banyak teka-teki tentang perempuan itu dalam pikiran saya.

November -. Namun setelah beberapa bulan melihat senyuman perempuan itu, tanpa saya tahu namanya, tanpa saya tahu rumahnya. Rasa penasaran saya anti klimaks.. karena perempuan yang berhelm pink itu tak pernah lagi memberikan senyuman kearah saya lagi. Sekarang terlihat berbeda karena sekarang dia menutup kaca helmnya. Kepalanya langsung menunduk ketika berada di depan saya. Ga tahu mengapa? Karena hanya dia yang tahu dengan sikapnya.Dan akhir dari semua rasa penasaran saya sekarang saya hanya bisa melihat senyumnya dari balik kaca helmnya..

Sambil menundukan pandangannya dia melintas dihadapan saya… dan masih setia dengan helm pinknya.

Sebuah renungan:

Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandanganya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang mereka perbuat.” Katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka Menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung kedadanya, dan janganlah Menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara lelaki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita Islam, atau budak- budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. dan janganlah mereka memukulkan kakinyua agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, Hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung. (QS. Annur:30-31)

Pandangan itu adalah anak panah beracun dari anak-anak panah iblis, siapa saja yang menghindarkannya karena takut kepada Allah, ia akan dikaruniai oleh Allah keimanan yang terasa manis didalam hatinya. (HR.Hakim)

Tidak ada seorang muslim yang memandang keindahan seorang perempuan, lalu ia menahan pandangannya, melainkan akan dijadikan baginya suatu ibadah yang kemanisannya akan ia rasakan didalam hatinya. (HR. Tabrani dan Ahmad)

Dan akhirnya terjawab sudah sebuah senyuman perempuan berhelm pink itu. Dan saya pun mengerti dengan semua sikapnya yang seolah-olah membisu..

Terima kasih banyak untuk perempuan itu, karena telah mengingatkanku. Wallahu’alam…


~harrys~

Tidak ada komentar:

Posting Komentar