Antara CINTA dan PERSAHABATAN

Kuhantarkan bak di pelataran
Hati yang temaram
Matamu juga mata mataku
Ada hasrat yang mungkin terlarang

*
Satu kata yang sulit terucap
Hingga batinku tersiksa
Tuhan tolong aku jelaskanlah
Perasaanku berubah jadi cinta

Reff 1:
Tak bisa hatiku merapikan cinta
Karena cinta tersirat bukan tersurat
Meski bibirku terus berkata tidak
Mataku terus pancarkan sinarnya

Kudapati diri makin tersesat
Saat kita bersama
Desah nafas yang tak bisa teruskan
Persahabatan berubah jadi cinta

Apa yang kita kini tengah rasakan
Mengapa tak kita coba persatukan
Mungkin cobaan untuk persahabatan
Atau mungkin sebuah takdir Tuhan

Mendengar lirik lagu dari Zigaz yang berjudul Sahabat Jadi Cinta diatas, mengingatkanku akan sebuah pengalaman persahabatan yang berujung dengan sebuah percintaan. Banyak diantara kita yang persahaabatannya berujung dengan cinta. Itu tidak bisa dipungkiri lagi adanya, dan mungkin memang adanya seperti itu.
Kita tidak bisa menghindari dari yang namanya sebuah perasaan yang timbul dari dalam hati seseorang, ketika dihadapkan pada suatu keadaan yang terus berulang. Maka akan timbul sebuah perasaan yang tak bisa dihalang-halangi lagi yaitu perasaan cinta. Hal yang wajar dalam sebuah pergaulan sekarang ini. Namanya juga sebuah hati, apabila terus diasah dengan sebuah perhatian dan kasih sayang dalam berbagi maka akan tajamlah hati itu. Tajam ketika persahabatan itu sudah dibumbui oleh dengan namanya rasa Cinta. Orang akan memiliki ketajaman hatinya melebihi apa yang dirasanya sebelum ada getaran cinta. Dan ujung dari semua itu adalah sebuah rasa kecemburuan yang ada dalam hati masing-masing. Karena perasaan mereka sudah merasa saling memiliki satu sama lain. Walaupun terkadang tidak saling mengatakan cinta diantara keduanya.
Sebuah pertanyaan timbul, adakah Persahabatan yang murni antara laki-laki dan perempuan yang sudah beranjak dewasa tanpa melibatkan yang namanya Hati dan Perasaan? Rasanya tidak ada.
Mengapa tidak ada, ya itu tadi. Perasaan itu akan timbul secara beriringan ketika kita selalu dekat dengan sahabat kita. Terlebih lagi bila sudah muncul rasa simpati, kagum, dan kebutuhan untuk saling berinteraksi, saling membutuhkan satu sama lain, dan merasa ketergantungan akan kehadirannya. Dan akhirnya tahu sama tahu kekurangan dan kelebihan satu sama lain. Kedekatan itulah yang mengakibatkan benih-benih cinta tumbuh dalam hati masing-masing. Cinta itu ada karena terbiasa.
~harrys~