About

Sabtu, 23 April 2011

RINDU Sosoknya

Rasanya kekangenan ku memuncak di ujung hati ini. Ketika melihat seorang sosok yang dekat denganku, mengingatkan ku akan sosok dirimu. Entah apa yang menjadi sebuah tanda tanya kerinduanku pada dirimu. Yang pasti aku bersyukur telah mengenalmu kala itu. Kau telah mengajarkanku pelajaran hidup yang selama ini belum aku tahu. Kau banyak mengajarkaknku sebuah arti pergaulan yang selama ini aku luput dan lalai dari ajaranNya. Engkau jarang mengajariku dengan kata lisanmu, akan tetapi engkau selalu mengajariku dengan sebuah sikap yang membuatku begitu mengerti dengan apa yang kau mau. Engkau tak pernah mengajariku sebuah pembenaran, akan tetapi engkau selalu menunjukan suatu kebenaran. Tak pernah ada dalam kamusmu untuk mengatakan salah itu benar dan benar itu salah. Akan tetapi engkau selalu mengatakan yang salah itu salah dan yang benar itu salah. walaupun kamu harus mengatakan kepada teman dekatmu sekalipun, walaupun itu menyakitkan bagi mereka. Dan justru itu aku sangat menyukai semua sikapnya itu. Kekonsistenanmu dalam berpegang dengan prinsip hidup. Dan keidealisan mu dalam Islam menjadi pokok pegangan hidupmu.
Pernah suatu ketika aku melakukan suatu kesalahan, yang menurutku hal yang biasa bagiku. Namun dari sorot matamu dan dari gesture tubuhmu, engkau meyakinkan padaku bahwa kesalahan itu sangatlah tidak baik bagiku. Kemudian aku pun menundukan kepala ku sambil menghilang dari pandangannya. Dan itu membuat aku tahu bahwa perbuatan itu salah. Jujur aku menyukai sikapmu, walaupun tidak secara lisan kamu mengatakan nasehat kepadaku. Namun perhatianmu padaku dalam sebuah sikap yang hanya aku dan kamu yang tahu, itu sudah cukup membuatku merasa bahagia berteman denganmu.
Dalam pergaualannya dia dekat denganku, namun dekat dalam arti yang syar’i. Pernah dalam hatiku terbesir, ingin sekali ku memilki seorang isteri sepertimu. Namun terkadang aku minder, mungkin karena ilmuku belum seberapa sehingga tidak pantas aku mendapatkan seorang isteri sepertimu. Karena saya tahu kriteria keinginan calon suami yang diinginkanmu. Dan sekarang semuanya hanya dalam ingatan saja, semua nasihat-nasihatmu takkan pernah aku lupakan. Dan itu sangat berarti bagi diriku. Semua pengalaman denganmu kuambil hikmah dan pelajaran untuk bekal dalam hidupku.
Rasanya aku ingin mengucapkan beribu terima kasih kepadamu, walaupun tanpa pernah terdengar dalam lisannku kepadamu. Namun ditengah keterbatasanku dirasa ini sudah cukup untukku kepadamu. Walaupun tidak pernah aku mengetahui perasaan hatimu yang sebenarnya, namun perhatian dan sorot matamu yang bersikap itu juga sudah cukup bagiku untuk meyakinkan hatimu kepadaku.
Dan sekarang aku kehilangan sosokmu, aku tidak tahu engkau dimana dan kemana. Namun yang pasti kamu sekarang bahagia. Terima kasih atas semuanya waktu itu.

Untukmu yang akan kurindu selamanya. Rindu akan sosokmu……


~harrys~

Tidak ada komentar:

Posting Komentar