“27”
Bertanya lirih dalam hati:
Hai Haris…
Mengapa engkau menjadi lemah? Mengapa engkau menjadi kalah? Mengapa engkau dikuasai pikiran pendek kembali? Mengapa engkau larut dalam kesedihan, penyesalan dan kekecewaan? Mengapa tidak terima saja kenyataan hidup? Mengapa tidak memulai saja kehidupan yang baru dan melupakan kehidupan yang kemarin? Mengapa tidak engkau buang ketakutan dan kekhawatiran? Mengapa engkau memandang sempit hidup ini? Mengapa engkau memandang keterbatasanmu? Mengapa engkau tidak memiliki fighting spirit yang bagus? Mengapa engkau tidak lupakan saja masa lalu itu? Mengapa engkau tidak memandang kemurahan hati Allah? Mengapa engkau tidak berharap pada kebesaran Allah? Dan berharap pada kuasaNya?
Mengapa, mengapa, mengapa, mengapa dan mengapa???
Itulah pertanyaan-pertanyaan yang dulu, bahkan mungkin sampai sekarang masih menghinggapi diri saya. Pertanyaan-pertanyaan itu muncul sebagai bahan muhasabah saya atas segala kekurangan serta kelalaian saya. Dan tentunya diangka 27 inilah saya harus bisa menjawabnya. Dan hanya saya sendirilah yang harus menjawabnya demi sebuah perubahan diri kejalan yang lebih baik lagi.
Sebuah syair Abu Nawas yang paling saya sukai yang berjudul “Al-Ithiroof” yang senantiasa mengingatkan saya untuk bermuhasabah:
Wahai Allah, Tuhan hamba
Sungguh hamba tiada patut sebagai penghuni surga
Namun hamba tak kuasa jika berada di api nerakaMu
Maka perkenankanlah permohonan ampunan hamba
dan ampunilah dosa-dosa
sesungguhnya hanya engkaulah yang maha pengampun
atas segala dosa-dosa hamba
dosa hamba bak pasir terhampar tak ternilai banyaknya
maka sekali lagi, terimalah pertobatan hamba ini
wahai yang Maha Agung
USIA HAMBA BERKURANG SETIAP HARI
SEDANGKAN DOSA HAMBA TERUS BERTAMBAH
NAMUN HAMBA TIDAK MENGETAHUI BAGAIMANA MENGATASINYA
Wahai Allah, hambaMu yang berkubang maksiat ini
Tengah menghadap kehadiratMu
Sungguh yang telah bergelimang dosa ini
Bersimpuh bermunajat kepadaMu
jika hamba ini mendapat karunia ampunanMu
maka hamba tergolong yang engkau kasihi
adapun jika Engkau tidak mengabulkan
hamba pun tidak akan mengaharap dari selain Engkau
Tidak ada komentar:
Posting Komentar